RSS Feed

Resensi The Day I Die

0

Wednesday 19 December 2012 by

NBC UI punya program resensi buku via twitter setiap hari Minggu. Nah resensi tanggal 9 kemarin membahas tentang buku Can't Wait To Get To Heaven (The Day I Die) karya Fannie Flagg.


Jadi ceritanya adalah tentang Elner Shimmfisle, wanita tua baik hati yang disukai oleh semua orang. Elner adalah seorang janda dan tinggal sendirian, tapi ia memiliki keponakan bernama Norma yang sangat menyayanginya, begitu pula dengan suami Norma, Macky. Meskipun sudah tua, Elner ini tipe wanita pedesaan tangguh yang ceria dan lugu. Ia adalah sosok yang sangat mencintai kehidupan, dan rasanya tak pernah ada satu masalah pun yang mampu membuatnya bersedih. Suatu hari Elner terjatuh ketika memetik buah ara karena disengat oleh tabuhan (tawon). Ia meninggal seketika. Tak ada orang yang menyangka hal itu dan semua orang yang mengenal Elner dilanda syok dan duka yang luar biasa. Tetapi, sementara semua orang menangisi kepergian Elner, wanita itu sendiri tengah 'mengunjungi' alam baka dengan antusiasme yang luar biasa. Di sana ia bertemu dengan "Tuhan" dan orang-orang dari masa lalunya. Ternyata, kunjungan Elner itu hanya sebentar karena "Tuhan" mengijinkan Elner untuk kembali lagi ke bumi dengan membawa beberapa pesan penting untuk disampaikan. Maka ketika 'bangkit dari kematian', Elner sekali lagi mengejutkan banyak orang.

Cerita dalam buku ini sebenarnya filosofis dan 'berat', tapi karena gaya penceritaannya yang ringan dan mengalir, kita bisa langsung mencerna maksud si penulis tanpa harus mengernyitkan kening. Penerjemahan bahasanya enak dan pilihan katanya juga lugas, sehingga humor-humor yang diberikan dalam cerita ini bisa membbuat saya terbahak-bahak, bahkan ketika saya sudah di dalam kereta. :)) Ada beberapa adegan yang 'menyentil'. Seperti tokoh "Tuhan" yang diceritakan menjelma ke dalam dua sosok tetangga Elner, sepasang suami istri. Diceritakan, mereka berdua saling berbagi tugas dalam menciptakan dunia. Lalu ada juga kisah di mana Elner terlibat dalam kasus yang mengharuskannya bertindak tepat, alih-alih bertindak benar. Banyak isu kemanusiaan yang disisipkan dalam cerita ini, sehingga kita akan diajak merasakan dan berpikir tentang sikap dan keputusan yang selama ini kita ambil. Satu pesan paling kuat yang saya terima adalah, hidup ini hanya perlu kita nikmati saja. Anggaplah kita sedang naik roller coaster. Akan banyak tanjakan dan turunan, tapi yang kita perlukan hanyalah sedikit bersandar dengan santai, karena jalur kita tak akan melenceng ke mana-mana. Jika kita semakin berusaha mengendalikan laju kereta roller coaster kita, itu hanya akan menjadi sia-sia, buang-buang waktu dan tenaga. Jadi kita jalani saja dengan hikmat, selagi kita masih diberi kesempatan untuk hidup.

Saran saya untuk membaca buku ini, lakukan dengan santai. tak perlu mengambil pandangan religius atau terlalu fanatik terhadap suatu segi yang diangkat di sini. Dengan begitu kita akan memahami bahwa hidup ini, yang dituangkan dalam sosok Elner, sebenarnya penuh humor dan indah sekali.

HAPPY READING!:)


--seperti tertulis dalam blog @inezkriya


Leave a Reply

Powered by Blogger.