RSS Feed

Tips Menulis: Latar Belakang

0

Thursday, 15 November 2012 by

        Tips ketiga! *Ebuset mimin semangat amat ngeblognya* Ya gak papalah yaaaa, ada ilmu kan harus dibagi-bagi :)
        Nggak pake banyak cingcong, langsung aja ya kita ngobrol soal Latar Belakang. Yiiihaaaaa! Ini dia poin-poin penting tentang latar belakang cerita:

    1. Latar belakang sangat berguna untuk meyakinkan pembaca serta menciptakan emosi pembaca.
    2. Pada sebuah fiksi, penciptaaan emosi pembaca menjadi hal yang sangat penting dan sangat dipengaruhi oleh latar belakang yang baik. Misalnya, sebuah roman harus dapat membuat pembaca merasa bahwa dirinya sungguh-sungguh terlibat dalam kisah cinta.
    3. Kata kuncinya adalah dengan : Menunjukkan bukan menceritakan!
    4. Latar belakang terdiri atas: Setting (Waktu dan Tempat), Karakter dan Suasana. Laatar belakang karakter sudah dijelaskan pada postingan Tips MenulisUntuk Latar Belakang Setting, kita menggunakan waktu dan tempat tertentu sebagai latar belakang. Misalnya, "Langit gelap gulita menyelimuti seluruh Jakarta, padahal ayam baru saja berkokok". Untuk latar belakang suasana, misalnya dapat digunakan situasi keramaian, kesepian, kedinginan, dll. Misalnya, Orang-orang berlalu-lalang dihadapanku, sementara aku hanya menatap mereka dengan tatapan kosong, berharap seseorang menegurku.
    5. Jadi tunjukkanlah karakter, setting serta suasana yang tepat, bukan diceritakan.
    6. Contoh menceritakan --> Silvi sangat marah mendengar pemberitaan tentang dirinya yang telah hamil diluar nikah.
    7. Contoh menunjukkan --> Sejak penyebab membuncitnya perutnya diketahui orang, Silvi memukul meja dengan keras, mukanya memerah dan tangannya terkepal dengan erat.
    8. Latar belakang yang baik merupakan kombinasi yang harmonis dari setting waktu dan tempat, karakter serta suasana. Setting yang paling mudah adalah dengan menggunakan setting waktu dan tempat yang nyata. Bisa juga kok menggunakan waktu dan tempat yang tak pernah kamu kunjungi, asal kumpulkan data selengkap dan serinci mungkin, kamu bisa browsing di internet atau dengan banyak membaca buku.
    9. Keharmonisasian antara setting, karakter dan suasana merupakan hal yang harus diperhatikan secara teliti. Misalnya, kamu mengambil setting tempat di Jakarta dengan tokoh utama Si Pitung (Orang Betawi), maka akan ada dialek/logat khusus yang seharusnya ditunjukkan. Contoh: "Aye kagak ngarti dah maksud lu apaan" (Dialek Betawi), dan bukannya: "Abdi teh teu ngartos" (Dialek Sunda). Intinya sih, perlu ada kesesuaian dari ketiga elemen latar belakang tersebut.
     Haaaa, sekian dlu mengenai cara-cara membuat tulisannya yaaa. Nanti dilanjut lagi dengan tips yang tak kalah ciamik! Tetap semangat menulis! :D


--seperti yang dibagikan oleh Nulis Buku.


Leave a Reply

Powered by Blogger.